Di sebuah rumah makan kecil dengan suasana lingkungan
yang
hening dan romantis, ada sepasang suami isteri
yang masing-masing berusia lebih
dari 60 tahun
sedang dengan khitmad merayakan Hari Pernikahannya yang ke 40
tahun.
Tiba-tiba ada seorang bidadari cilik
menjelma di atas sebuah
meja makan dan berkata:
"Kalian berdua benar-benar adalah suami isteri
teladan.
Untuk memuji cinta kasih kekal abadi yang kalian jalin
selama puluhan
tahun ini, aku akan membantu
kalian mewujudkan masing-masing satu
harapan."
Sang Isteri segera mengatakan:
"Wah, kalau begitu aku
ingin sekali
berkeliling dunia dengan suamiku yang tercinta!"
Bidadari cilik itu mengayunkan pentungan magisnya.
Sejenak
kemudian, terdengar hembusan angin tiba.
2 lembar tiket kapal pesiar mewah
segera muncul di tangannya.
Sesudah berpikir sejenak, giliran si suami berkata:
"O,berkeliling dunia sudah tentu merupakan suatu hal yang
romantis.
tetapi kesempatan ini baru sekali ini dijumpai,
maka itu isteriku
yang tercinta, aku di sini minta maaf kepada dirimu,
harapanku adalah supaya
bisa memiliki isteri muda yang cantik
yang berusia lebih muda 30 tahun daripada
diriku."
Baik si isteri maupun si bidadari cilik merasa sangat sedih,
namun harapan tetap adalah harapan yang tak bisa diubah lagi.
Maka itu, bidadari cilik tersebut mengayun-ayunkan pentungan
magisnya.
Sesudah mendengar suara hembusan angin tiba,
wajah sang suami
tiba-tiba berubah menjadi
wajah seorang kakek yang telah berusia 92 tahun.
tidak mau kawin
Anakku, Rudy yang berumur 10 tahun selalu mengharapkan
dirinya mempunyai seorang adik laki-laki atau adik perempuan,
tetapi harap
punya harap, beberapa tahun kemudian
harapannya itu tak juga terwujud. Pada
suatu hari,
ia dengan sikap yang sungguh-sungguh berkata kepadaku,
katanya ia
ingin menanya suatu pertanyaan yang sangat penting.
"Bu, aku kelak sesudah dewasa mau kawin tidak?"
"Sudah tentu donk! Dengan demikian, aku akan mempunyai
kesempatan untuk menjadi Nenek!"
Mendengar jawabanku ini, ia menundukkan kepalanya
dan
berpikir sejenak, kemudian ia tiba-tiba menggeleng-gelengkan
kepala dan berkata
dengan spontan:
"Ah, sudahlah! Aku tak jadi kawin dah!"
"Mengapa?"
"Karena Ibu selalu tak memberi aku kesempatan untuk
menjadi abang!
Maka itu, apa salahnya bila aku kelak juga
tak memberi Ibu
kesempatan untuk menjadi Nenek!"
undangan rapat wali
Seorang snak laki-laki yang duduk di bangku SD berkata
kepada ibunya:
"Bu, Bu guru khusus menunjuk Ibu besok harus ikut rapat
wali murid."
Ibu: "Ah, besok biar bapakmulah yang pergi."
Anak: "Saran Ibu ini tak disetujui oleh Bu guru,
katanya yang mengajar Bapak dulu juga dirinya,
ia tak mau lagi
mengungkit-ngungkit kejadian pada waktu itu,
yang sudah lalu biarlah lalu. Bu
guru menentukan
Ibulah yang harus hadir dalam rapat besok."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar